Banyumas – Sebanyak 81 guru dari MAN 2 Banjarnegara hari ini mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di MAN 2 Banyumas. Pertemuan ini diisi dengan pemaparan inspiratif dari Muhtadi, Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan. (28/8)
Dalam sambutannya, Bapak Muhtadi memuji MGMP di Banyumas Raya sebagai yang terbaik. Beliau lantas menyoroti tantangan pendidikan saat ini, di mana pembelajaran berbasis pengetahuan seharusnya mulai ditinggalkan karena perannya sudah digantikan oleh teknologi.
Bapak Muhtadi menjelaskan tiga tingkatan dalam belajar. Pertama, ta’lim, yaitu transfer pengetahuan. Kedua, tadris, yang merupakan pembelajaran dengan metode, di mana peran MGMP menjadi sangat relevan. Ketiga, dan yang terpenting, adalah tarbiyah, yaitu mendidik dan membentuk kepribadian. Menurut beliau, sudah menjadi tugas Kepala Madrasah untuk mengontrol para guru, apakah mereka ingin menjadi mu’alim (hanya mentransfer pengetahuan), mudaris (menggunakan metode), atau murabbi (mendidik dan membentuk karakter).
Beliau juga menyampaikan pandangan kritisnya bahwa ada kecenderungan orang tua saat ini yang kurang peduli terhadap pembentukan kepribadian anaknya. Oleh karena itu, madrasah harus mengambil peran sentral dalam hal ini. “Jadikanlah pendidikan di madrasah di posisi tarbiyah, setelah ta’lim dan tadris terpenuhi,” pesannya.
Sebagai sebuah ikhtiar untuk mencapai posisi tarbiyah, beliau memperkenalkan konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Beliau juga menekankan pentingnya pengembangan kompetensi guru yang terintegrasi dengan teknologi, sebagai kunci untuk menghadapi era pendidikan yang terus berubah.
Melalui kegiatan MGMP ini, para guru MAN 2 Banjarnegara diharapkan tidak hanya memperoleh pengetahuan dan metode baru, tetapi juga semakin menyadari peran krusial mereka sebagai pendidik yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia. (ka)
Tinggalkan Komentar