Banjarnegara – Batik Ecoprint yang diusung dalam Gelar Karya Tata Busana Mandabara (MAN 2 Banjarnegara) menarik banyak khalayak umum hingga pihak MNC TV tertarik untuk mengadakan liputan, (8/2). Reporter MNC TV, Elis Nofit berkesempatan meliput rangkaian pembuatan Batik Ecoprint dari teknik Pounding yaitu salah satu teknik dalam pembuatan Batik Ecoprint menggunakan palu sebagai alat mengeluarkan zat tanin pada daun sehingga tercipta motif dari bentuk daun yang digunakan. Kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Tata Busana tersebut memanfaatkan tanaman hijau dan bunga-bunga yang tumbuh di sekitar madrasah gedung selatan untuk menjadi Batik Ecoprint dengan nilai jual tinggi. “Berita ini sangat unik sekali, khas. Kami jadi tertarik untuk meliput dan memasukkannya menjadi materi berita supaya lebih banyak orang yang mengetahui tentang keunikan dari batik ecoprint ini,” jelas Elis.
Dalam kesempatan tersebut, Elis juga menyempatkan diri untuk mewawancari Sahrun Nisa, salah satu peserta didik dari kelas XII IPA Keterampilan Tata Busana yang tengah membuat Batik Ecoprint. “Apa yang menjadi inspirasi dalam mendesain batik ecoprint ini hingga dinobatkan menjadi peserta terbaik dalam acara gelar karya? Habis berapa ya untuk menjadikan Batik Ecoprint ini sampai jadi?” tanya Elis. Sementara Sahrun Nisa menjawab dengan senyum mengembang. “Alam sekitar madrasah yang saya lihat setiap hari adalah inspirasi saya dalam menjadikan maha karya Batik Ecoprint ini. Saya menghabiskan sekitar 315 ribu untuk semuanya, meskipun tidak murah, tapi saya puas. Ini menjadi pengalaman pertama saya, dan kelak bisa saya kembangkan pasca lulus,” jawabnya.
Rokhimah, selaku guru Keterampilan Tata Busana yang mempunyai ide awal pembuatan Batik ecoprint menjelaskan tujuan dari pembuatan Batik Ecoprint. “Tujuannya adalah supaya peserta didik pandai menikmati dan memanfaatkan ciptaan-Nya serta menciptakan batik yang ramah lingkungan tanpa mencemarinya. Di samping itu peserta diajak untuk menjadi entrepeneur muda di bidang batik ramah lingkungan,” terangnya.
Harapan besar tentang kegiatan pembuatan Batik Ecoprint ini juga disampaikan oleh Ridlo Pramono selaku Kepala Madrasah. “Semoga peserta didik kelak bisa memanfaatkan keterampilan yang diperoleh di madarasah serta mengembangkannya di masyarakat. Adanya kegiatan ini juga sebagai sarana mengenalkan produk dari keahlian Tata Busana yang akan mencetak calon-calon entrepeuneur siap dalam menghadapi persaingan dunia bisnis Tata Busana,” tutuo Ridlo. (rkh/ta)
Tinggalkan Komentar